Matriks Lanjutan

Transformasi Elementer * Transformasi Elementer pada Baris dan Kolom Matriks
Terhadap elemen-elemen suatu matriks dapat dilakukan transformasi atau penukaran atau perpindahan menurut baris dan kolom matriks.
Kaidah-kaidah transformasi elementer :
  1. Apabila ada matriks A = (aij), maka transformasi elemen-elemen pada baris ke-i dengan baris ke-j ditulis Hij (A), yang merupakan penukaran semua elemen baris ke-i dengan baris ke-j atau baris ke-j dijadikan baris ke-i.
contoh : 

                                    H12(A) berarti menukar baris ke-1 matriks A dengan baris ke-2

2. Transformasi elemen-elemen pada kolom ke-i dengan kolom ke-j, ditulis Kij (A), adalah penukaran semua elemen kolom ke-i dengan kolom ke-j atau kolom ke-i dijadikan kolom ke-j.

contoh : 


K23(A) berarti menukar kolom ke-2 matriks A dengan kolom ke-3

3. Memperkalikan baris ke-i dengan suatu bilangan skalar λ≠0, ditulis Hi(λ)(A) dan memperkalikan kolom ke-i dengan skalar λ≠0, ditulis Ki(λ)(A)

contoh : 



4. Menambah kolom ke-i dengan k kali kolom ke-j, ditulis Kij(λ)(A) dan menambah baris ke-i dengan h kali baris ke-j, ditulis Hij(λ)(A)

Matrik Ekuivalen
• Dua buah matriks A dan B disebut ekuivalen (A~B), apabila matriks A diperoleh dari matriks B dan
matriks B diperoleh dari matriks A dengan transformasi elementer terhadap baris dan kolom. 
• Jika transformasi elementer hanya terjadi pada baris saja disebut EKUIVALEN BARIS. 
• Jika transformasi terjadi pada kolom saja disebut EKUIVALEN KOLOM.

contoh : 

A dan B adalah ekuivalen baris karena jika kita mempertukarkan baris ke-1 dengan baris ke-2 pada
matriks A atau H12(A), maka akan didapat matriks


Rank Matriks

• Rank baris dari matriks A adalah d nensi dari ruang baris matriks A
• Rank kolom dari matriks A adalah Dimensi dari ruang kolom matriks A
• Dan ternyata Rank Baris = Ke om ditulis (A).

Catatan :

v Rank dari matriks menyatakan jumlah maksimum vektor vektor
baris/kolom yang bebas linier (baris atau kolom yg tidak vektor 0)
Untuk mencari rank dari suatu matriks dapat digunakan transformasi
elementer Dengan mengubah sebanyak mungkin baris/kolom
menjadi vektor not ( karna vektor nol adalah bergantung linier).
• Notasi rank suatu matriks rank(A) atau (A)

Rank matriks dapat digur kar untuk mengetahui apakah suatu matriks itu singular atau nonsingular.

• Jika A matriks bujur sangkar dengan dimensi nxn, maka

- Matriks A adalah nonsingular apabila rank(A) = n

- Matriks A adalah singular apabila rank A<n

Rank matriks dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu matriks itu ng lar atau nonsingular.

• Jika A matriks bujur sangkar dengan dimensi nxn, maka

- Matriks A adalah nonsingular apabila rank(A) = n

- Matriks A adalah singular apabila rank A < n

contoh : 
Add caption





Determinan Matriks

Pada Aljabar, determinan matriks dapat diartikan sebagai nilai yang mewakili sebuah matriks bujur sangkar. Simbol nilai determinan matriks A biasanya dinyatakan sebagai det(A) atau \left| A \right|. Cara menghitung determinan matriks tergantung ukuran matriks bujur sangkar tersebut. Cara menghitung nilai determinan dengan ordo 3 akan berbeda dengan cara menghitung matriks bujur sangkar dengan ordo 2.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan cara menghitung determinan di bawah.

Determinan Matriks Ordo 2 x 2
 Matriks ordo 2 dinyatakan seperti bentuk di bawah.
  \[ \textrm{A} \; = \; \begin{bmatrix} a & b \\ c & d \end{bmatrix} \]
Nilai determinan A disimbolkan dengan \left| A \right|, cara menghitung nilai determinan A dapat dilihat seperti pada cara di bawah.
  \[ det(A) \; = \; \left| A \right| = ad - bc \]

Contoh Soal:
Tentukan nilai determinan matriks
  \[ A \; = \; \begin{bmatrix} 3 & 1 \\ 2 & 5 \end{bmatrix} \]
Pembahasan:
  \[ \left| A \right| = ad - bc = 3 \cdot 5 - 1 \cdot 2 = 15 - 2 = 13\]

soal : 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan dan Fungsi

LIMIT FUNGSI

Matriks Lanjutan (III)